Apa yang kalian lakukan diumur 22 tahun saat ini atau saat itu (bagi kalian yang sudah melewati masa ini)? Lulus kuliah, bekerja, menikah? atau yang lainnya. Alhamdulillah diumurku yg masih 22 tahun ini, aku sudah bekerja. aku memang sudah bekerja sejak lulus SMK umur 18th pergi merantau ke Jakarta. Tidak ada keluarga sama sekali di Jakarta, alhamdulillah ada banyak teman-teman disana. Teman yang sudah menjadi bagian keluarga.
Jadi aku mau share tentang kerisihanku terhadap orang-orang yang menyuruh orang untuk cepat-cepat menikah. Risih banget! dapet komen di sosial media, diret message atau bahkan ngomong langsung ketika lagi ngobrol. WHY?!
Setiap orang mempunyai visi dan misi dalam kehidupannya, I don't know what a person's future might be if in his/her life hasn't vision or mission or principle of life. Kalo cita-cita dan pencapaian utamanya cuma menikah atau menjadi istri yang baik. Menurutku itu kurang ada challange di dalam hidupnya.
Aku mau share berdasarkan kisah nyata remaja-remaja disekitar rumahku di desa. Antara remaja disana penurut banget sama orang tuanya atau memang tidak mempunyai pilihan lain (tidak mempunyai prinsip di dalam hidupnya) banyak banget remaja yang baru lulus SMP/SMA/Kuliah langsung menikah, kalo ngomongin dalam sisi agama ya pasti ada baiknya.Tapi jangan cuma dilihat dari sisi agama aja, apa mereka memikirkan masa depannya? Bagaimana kehidupan setelah menikah nanti? Sayang sekali pendidikannya berhenti sampai disitu aja, apalagi sekarang bayar sekolah gak murah.
Pilihan menikah karena tidak mempunyai biaya untuk sekolah, menurutku ini bukan alasan. Banyak jalan menuju Roma. Sekarang banyak banget beasiswa, kalo memang tidak memungkinkan lulus SMA langsung kuliah. Mending ambil SMK saja yang banyak peluang langsung bekerja setelah lulus. Selama bekerja bisa sambil kuliah ekstensi. Lulus SMK pun juga bisa masuk perguruan tinggi buat dapetin beasiswa. Intinya semua itu ada aja jalannya.
Yang paling disayangkan adalah jika melihat teman-temanku atau orang lain yg baru banget lulus S1 kemudian langsung menikah. Bagiku yg merasakan bagaimana susahnya mencari uang itu, eman banget (eman = rugi). Padahal bisa loh setelah lulus kerja dulu atau bikin usaha sendiri. Masih mending kalo bikin usaha sendiri. Lah kalo cuma sekedar jadi ibu rumah tangga, ngurusin anak, dan uang dapat dari suami. Tidak produktif dalam hal pekerjaan. Sayang banget udah bayar kuliah mahal-mahal :( kuliah pun juga dibayarin orang tua.
Mohon maaf jika kalian membaca blogku ini ada yang tersinggung, aku hanya share tentang keresahanku yg aku alami selama ini. Aku juga sempat bikin thread di twitter tentang ini. Ternyata ada teman-temanku yang merasakan hal yang sama.
Sekian, opini dariku. sampai berjumpa di #opinieriska selanjutnya.
No comments
thanks for visiting my blog :)
i like read your comment
follow me, and i'll follow back you.