10 Best Font to Use on Your Resume

your resume or CV may be one of the most important project you ever design.


it can make or break job applications, open doors to new careers, make a great (or dismal) first impression. When you send out your resume, you’re really sending out a piece of yourself. So make sure it’s representing you to your best advantage. Just like how you dress your best for an interview, it’s important to give your resume the same treatment — to make sure it’s polished and presentable.


According to a study conducted by the job search site TheLadders.com, recruiters spend only about six seconds scanning a resume.

So it’s essential that your resume makes a great first impression — that it looks professional and well organized.

How do you do that?

You start by using a resume font people can actually read (that’s what this post is for), then you design a resume that stands out from the rest.

The Best Resume Fonts

1. Helvetica
One of the most famous font types among designers, and Helvetiva is perfect for use anywhere, whether it's in CV, Job application, Paper, Thesis or whatever. With a formal font style and neat make this font much in demand by job seekers.

2. Georgia
This font type reminds us of Times New Roman, it's just more elegant look does not seem rigid. Remarkably, every CV or Job Application written using this font will look neat and very suitable combined with the model and form CV or any work application.

3. Garamond
Almost like Georgia, it's just that Garamond has a more dynamic font style. Although impressed by the non-formal, but the font is quite have a high appeal to their readers

4. Calibri
Calibri is the font Microsoft officially implemented in Microsoft Office 2007 as a replacement of the old school font Times New Roman. Almost the same as Helvetica, Calibri is very suitable juxtaposed with various models of CV and Job Application.



5. Gill Sans
This simple, sophisticated sans-serif typeface, designed in England in the 1920s, will give your resume a look that is both classic and modern. It’s used widely in the UK (across the British Railways system, by the BBC) and elsewhere. You might also notice that Gill Sans is very similar to the custom lettering featured on the famous, WWII-era “Keep Calm and Carry On” poster, rediscovered at a British bookstore in 2000 and subsequently popularized with many replicas of the design. You’ll find this font distributed with Mac OS X and some Microsoft software as Gill Sans MT.

6. Cambria
Cambria, a serif font, is part of a suite of typefaces called the ClearType Font Collection, which has been widely distributed with Microsoft Office programs. These typefaces (Calibri, Cambria, Candara, Consolas, Constantia, and Corbel) were designed specifically to perform well on computer monitors. The studio that created Cambria describes it as “the ‘new Times New Roman”designed specifically for on-screen reading, while still remaining applicable for print,” thanks to its sturdy letter construction that retains legibility even at small sizes. This makes Cambria a good choice for both online and printed resumes.

7. Constantia
Constantia’s rounder letterforms make it look more friendly and less stuffy than many serif typefaces. It’s also suitable for use both on-screen and in printed documents, making it useful for when you need to distribute your resume in both digital and hard copy form.

8. Lato
Originally designed for corporate use, Lato is sans-serif font created to look neutral in body copy but have some unique traits at larger sizes. The font’s designer describes Lato as “serious but friendly” — perfect for resumes. It comes in a wide range of weights and styles, though the “hairline,” “thin,” and “light” weights will be too hard to see at small sizes. 



9. Didot
Didot is a distinctive serif font with an upscale look (perhaps a product of its Parisian roots). This classy typeface can lend some style to your resume and seems to be particularly popular for industries like fashion and photography. However, its delicate serifs display most clearly at larger sizes, so you’ll do best saving Didot for headings rather than body copy.

10. Avenir
This versatile sans-serif font has a very clean, crisp appearance that will give any resume an updated look. It has multiple weights that you can use to differentiate the various sections and features of your resume, but you should probably avoid the “book” and “light” weights, as well as any condensed versions — they can be hard to read. Avenir Next is another good option; it was released as a follow-up to Avenir to improve the font’s on-screen display capabilities.



This is my CV use Helvetica font. So, hope it help you all guys to choose the best font on your resume! good luck!



font image source: https://commons.wikimedia.org

22 Years Old

Apa yang kalian lakukan diumur 22 tahun saat ini atau saat itu (bagi kalian yang sudah melewati masa ini)? Lulus kuliah, bekerja, menikah? atau yang lainnya. Alhamdulillah diumurku yg masih 22 tahun ini, aku sudah bekerja. aku memang sudah bekerja sejak lulus SMK umur 18th pergi merantau ke Jakarta. Tidak ada keluarga sama sekali di Jakarta, alhamdulillah ada banyak teman-teman disana. Teman yang sudah menjadi bagian keluarga. 

Jadi aku mau share tentang kerisihanku terhadap orang-orang yang menyuruh orang untuk cepat-cepat menikah. Risih banget! dapet komen di sosial media, diret message atau bahkan ngomong langsung ketika lagi ngobrol. WHY?!

Setiap orang mempunyai visi dan misi dalam kehidupannya, I don't know what a person's future might be if in his/her life hasn't vision or mission or principle of life. Kalo cita-cita dan pencapaian utamanya cuma menikah atau menjadi istri yang baik. Menurutku itu kurang ada challange di dalam hidupnya. 

Aku mau share berdasarkan kisah nyata remaja-remaja disekitar rumahku di desa. Antara remaja disana penurut banget sama orang tuanya atau memang tidak mempunyai pilihan lain (tidak mempunyai prinsip di dalam hidupnya) banyak banget remaja yang baru lulus SMP/SMA/Kuliah langsung menikah, kalo ngomongin dalam sisi agama ya pasti ada baiknya.Tapi jangan cuma dilihat dari sisi agama aja, apa mereka memikirkan masa depannya? Bagaimana kehidupan setelah menikah nanti? Sayang sekali pendidikannya berhenti sampai disitu aja, apalagi sekarang bayar sekolah gak murah. 

Pilihan menikah karena tidak mempunyai biaya untuk sekolah, menurutku ini bukan alasan. Banyak jalan menuju Roma. Sekarang banyak banget beasiswa, kalo memang tidak memungkinkan lulus SMA langsung kuliah. Mending ambil SMK saja yang banyak peluang langsung bekerja setelah lulus. Selama bekerja bisa sambil kuliah ekstensi. Lulus SMK pun juga bisa masuk perguruan tinggi buat dapetin beasiswa. Intinya semua itu ada aja jalannya.

Yang paling disayangkan adalah jika melihat teman-temanku atau orang lain yg baru banget lulus S1 kemudian langsung menikah. Bagiku yg merasakan bagaimana susahnya mencari uang itu, eman banget (eman = rugi). Padahal bisa loh setelah lulus kerja dulu atau bikin usaha sendiri. Masih mending kalo bikin usaha sendiri. Lah kalo cuma sekedar jadi ibu rumah tangga, ngurusin anak, dan uang dapat dari suami. Tidak produktif dalam hal pekerjaan. Sayang banget udah bayar kuliah mahal-mahal :( kuliah pun juga dibayarin orang tua. 

Mohon maaf jika kalian membaca blogku ini ada yang tersinggung, aku hanya share tentang keresahanku yg aku alami selama ini. Aku juga sempat bikin thread di twitter tentang ini. Ternyata ada teman-temanku yang merasakan hal yang sama.



Sekian, opini dariku. sampai berjumpa di #opinieriska selanjutnya.

MY BELOVED TEAM

Hari Jumat kemarin adalah hari terakhir Mas Peter satu team denganku, entah kenapa aku merasa sedih sekali ditinggalkan Mas Peter Mejanya di depanku pas, meskipun kadang kami sering beda pendapat atau hal-hal konyol lainnya. Tapi dia adalah sosok kakak yang baik sekali. Setiap kali melihat kantong matanya yang hitam, aku kasihan sekali. Rasanya pengen aku pakein masker mata panda atau concealer :") Pernah aku lembur kerjaan, ditungguin Mas Peter sampe pulang :( baik banget emang..

Kami satu team di Sales & Marketing. Team kami terdiri dari 4 cewek, 2 cowok. Dimana aku yang paling kecil dari mereka semua. Tapi aku sayang banget sama mereka, superteam. Kami belum pernah punya foto bareng dan foto yg proper untuk dicetak. Akhirnya hari jumat kemarin, janjian pake baju polo kemudian foto di taman sebelah kantor (karena foto di studio itu wacana) hahaha

Maaf ya kalo aku spam foto bentar lagi, yang gaya fotonya gak ada yg bener hahaha

dari kiri ada Bapak Alvin (supervisor kami), Ibu Tiku, Eriska, Mbak Rinda, Mbak Davi dan Mas Peter.


















Ya begitulah sesi foto kami yang gayanya gak ada yg bener hahaha. Good bye Mas Peter, sukses selalu dan ingat janjimu balik ke Surabaya badanmu jadi kurus! Jangan lupa undangan nikahmu ya..
We will miss you so much. Miluv ma team and prend.

Rumah Yang Dirindukan

Selamat malam semuanya, malam ini aku mau curhat. Hari ini mungkin udah banyak yang aku curhatin, mungkin mereka juga muak dengan semua keluh kesahku. Yang aku curhatin padahal juga punya masalahnya masing-masing. Maaf ya buat kalian semua yg sekarang baca blogku mungkin males bacanya, silahkan diskip aja :)

Entah beberapa hari ini aku "baper" banget, kangen rumah. Pengen balik ke Malang aja, kerja di Malang biar deket sama rumah. FYI, aku sudah 10th berpisah dengan ibuku. Sejak aku kelas 3 SD, aku sudah jauh dari ibuku. Ibuku kerja di HKG, sebagai TKW. Kami sekeluarga jarang banget punya waktu quality time bersama sejak saat itu sampai saat ini. Sementara saat ibuku  sekarang sudah di rumah, aku malah jauh dari rumah.

Hampir 8th jadi anak kosan cuy, capek sih harus hidup jauh dari rumah. Kangen masakan ibu, kangen bapak, kangen mbak. Alhamdulillah sampai detik ini aku masih bertahan, meskipun sebenernya aku begitu struggle menjalani hidupku. Sebagian dari teman-temanku mengira kalo aku dari kalangan keluarga yg berada, tapi sebenernya hidup keluargaku begitu pas-pasan.

Dari awal lulus SMP sudah punya pikiran bakalan mau langsung kerja jadi aku memutuskan untuk sekolah SMK. Akhirnya aku memilih sekolah di SMK Telkom Malang, daftarnya juga jalur prestasi online. Sebelum UNAS aku sudah diterima di SMK Telkom Maleang. Alhamdulillah, sampai akhirnya lulus dan langsung bekerja di salah satu Bank di Jakarta. Kemudian kontrak setahun pindah perusahaan BUMN yang satu group dengan sekolahku. Sejak lulus dari SMK, aku harus membiayai hidupku sendiri sampai saat ini. Biaya untuk tempat tinggal, makan, kuliah (waktu di Jakarta), transportasi, pulsa, dll.

Jakarta sama sekali tidak ada dalam list hidupku, bahkan keluar negri juga tidak ada di list hidupku. Alhamdulillah pernah keluar negri gratis, aku merasa hidupku banyak keberuntungan. Sebenernya juga saya bukan siswa yang pandai di sekolah. Mungkin karena semangatku, Allah mengabulkan semua doa-doaku. 2016 ada tahun dimana saya harus kelihangan pekerjaanku, entah kenapa mantan managerku tidak memperpanjang kontrak kerjaku. Yha namanya juga outsource jadi harus siap atas segala keputusan. Saat itu bingung sekali harus lanjut cari kerja di Jakarta atau balik aja ke Malang.

Akhirnya dengan bismillah saya kembali ke Malang dan berhenti dari kuliah. Sudah mengirim lamaran kerja di Malang tapi enggak ada jawaban, ada sih yg ngasih jawaban. Pernah sampai tes, eh tapi juga gak ada kabar sampai sekarang. Harusnya sih ada kabar meskipun itu diterima atau tidak, biar gak berharap :") Alhamdulillah akhirnya aku dipertemukan dengan web training center garuda indonesia, yang waktu itu sedang membuka beasiswa. klik disini

Alhamdulillah dipertemukan dengan orang-orang hebat di perusahaan yang sekarang, gak meragukan kemampuanku yang hanya lulusan SMK. Oh ya mungkin kalian yg sedang baca tulisan ini punya info beasiswa kuliah S1 (swasta ya kyknya, kalo negri kyknya sudah gak bakal diterima)
boleh ya komen ditulisan ini.. karena aku gak mau jadi anak yg biasa-biasa aja, aku harus bisa kuliah sendiri dengan uang sendiri, pendidikan itu nomor satu.

Jaman SMP dulu aku gaptek banget, culun, cupu banget. boro-boro punya HP hehe, bisanya cuma ngirim surat ke ibu. Dapet balesan surat sama foto dari ibu itu bahagia sekali. (kan jadi nangis kalo curhat begini) tapi kata temenku, nangis itu manusiawi kok. Tapi apapun semua masalah yg ada dihidupku, aku tau diluar sana masih banyak yg hidupnya lebih susah dari aku. Semoga suatu hari nanti aku segera lebih dekat dari Rumahku. Amin..

Alhamdulillah, I'm blessed :) terima kasih ya Allah..

#QOTD


"Feel all the feels. Be in love, stay in love. Get heart broken heal yourself"

Entah gatau kenapa aku suka quote dari salah satu postingan Living Loving Net, pas banget dengan kondisiku yg sekarang ini. Selalu suka galau-galau sendiri. Galau ini gak melulu soal asmara ya. Galau karena masa depan, karir, pendidikan, mau buka usaha apa, dll. Jadi rasanya sekarang dirasain aja semuanya, nanti juga menemukan jalannya 💛💛